Sebuah peradaban dibangun dan diawali dari dalam sebuah keluarga..
Peradaban yang dibangun berpondasi kecintaan pada Allah
A. Surat cinta untuk suami
Assalamu'alaikum wr.wb
My dearest lovely husband...
Ga kerasa 9 tahun sudah kebersamaan kita. Susah senang dijalani bersama.
Masa-masa indah di awal pernikahan yang dibumbui pertengkaran-pertengkaran kecil.
Dan untungnya selalu kau yang mengalah untuk merayu dengan lembut.. maka runtuhlah seketika sakit hati, kesal, kecewa ku yang sempat memuncak.
Dan setelah cukup lama saling mengenal dan membangun rumah tangga, kusadari bahwa pertengkaran di awal pernikahan kita ternyata diawali hanya karena masalah kecil. Tapi penyikapan kita yg ternyata kadang kurang dewasa.
Seiring bertambahnya usia, kita semakin dewasa dalam menghadapi banyak hal bersama. Meski kadang hal kecil yg jadi inti kegaduhan kita di awal pernikahan masih ada.. yaitu komunikasi. Karena sebagai istri dan ibu yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dan bersama anak-anak, aku membutuhkan perhatian, meski sekedar say "hai" di pesan wa-mu..Tapi penyikapan atas hal itu tidak seheboh yang dulu 😁
Terima kasih atas semangat yang selalu kau pompakan dalam menghadapi keriweuhan menghadapi hidup ini dan membersamai anak-anak dengan segala tingkah laku mereka. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang ayah pada kami, dan semoga lelahmu menafkahi kami diganjar syurga oleh Allah S.W.T😍
Terima kasih selalu memberikan 2 hari di akhir pekan untuk menyenangkan bunda dan anak-anak sebagai refreshing bagi kami. Setiap hari bersamamu dan membersamaimu adalah hal yang sejak dulu kutekankan pada diri ini. Karena bagiku pernikahan adalah kebersamaan dalam segala kondisi, ruang dan waktu. Berhenti berkarir di luar rumah adalah anugerah dalam membersamai ayah dan anak-anak😘
Terima kasih untuk menjadi imam kami dunia-akhirat insyaAllah. Bersama kita menuju tujuan dari pernikahan ini.. Sakinah mawaddah wa rohmah hingga kelak berkumpul di Jannah-Nya.
Doaku selalu menyertaimu, agar kau senantiasa dalam perlindungan dan keridhoan Allah. Berkah dan panjang usia dalam membersamai bunda dan tumbuh kembang anak-anak hingga mereka dewasa dan mandiri.
Maafkan atas segala khilaf dan kurangku. Terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang tercurah untuk istri dan anak-anakmu ini😘
Pernikahan kita yg di awali dengan ta'aruf, kita baru proses mengenal dan permintaanku padamu waktu itu adalah "Make Me Love You"
Masih ingat ketika di awal pernikahan kau selalu mengatakan bahwa wajahku selalu terlihat tersenyum.
Dan kini kata itu telah terwujud, dan permintaanku padamu kini "Please Make Me Always Smile😊"
B. Potensi Anak-Anak
Ashfa si anak nomor satu.. usia 8 tahun. sebagai anak pertama, sisi egois dan menang sendirinya masih begitu kuat terhadap adik-adiknya.
Punya pribadi yang cukup kuat dalam mempertahankan apa yang dia punya dan apa yang menjadi keinginannya. Memiliki potensi untik menjadi leader, masih perlu pengarahan agar ia mampu menjadi leader yang baik.
Nayla si nomor dua, usia 5 tahun.
Lebih banyak mengalah pada kakak dan adiknya. Punya kepedulian yang tinggi dan rajin. Senang menolong, senang belajar, bersemangat ketika sekolah dan mudah menghafal alqur'an. Potensi untuk menjadi hafidzah di usia muda insyaAllah bisa tercapai dengan support ayah dan bundanya. Terkadang bundanya lalai, mudah2an bundamu ini lebih care terhadap minatmu menghafal alqur'an ya nak😘
Nadya si nomor 3, usia 2,5tahun. Penyayang, peduli, selalu membela kakak-kakaknya bila ayah hunda terlihat "memarahi" kakaknya😅
Dan seperti kakaknya nayla..ia senang membantu, mengerti dan gerak cepat bila dimintai tolong.
Yang paling rajin sholat, terkadang ketika pun ia tidak ikut sholat.. ia selalu membersamai bunda ketika sholat. Digendong ketika rakaat pertama dan dengan setia menunggu di sajadah ketika bundanya meletakkannya dalam posisi tiduran.. karena bundanya sedang hamil jadi ga sanggup gendong lama lama😁
Semoga anak-anakku menjafi anak-anak solehah penghafal qur'an yang senantiasa dalam perlindungan, keberkahan dan keridhoan Allah S.W.T.. aamiiin
C. Bunda alias me
Aku senang membaca, meski hobi itu sekarang jarang dilakukan😷
Paling senang dan semangat dalam hal-hal yang memperluas wawasan.. apalagi setelah hanya sibuk berkutat di dalam rumah beberapa tahun belakangan ini. Ketika iip buka pendaftaran lagi, langsung semangat mendaftar.. meski telat melulu masuk kelasnya (belakangan baca wa group) karena dlm kondisi hamil ga bisa kelamaan memandang layar hape dan sibuk dengan anak-anak agar mereka ga ikut ikutan juga minta mainin hape😁
Potensiku dulu adalah berbisnis, apa aja dijual dan penjualannya lebih ke arah online. Tapi akhir akhir ini sedang berkurang...
D. Lingkungan
Lingkungan kami bukanlah lingkungan perumahan elit. Sebagian besar warganya bukan lulusan sarjana dan rata2 kelas menengah. Sehingga tidak semua warga memiliki pemikiran yang terbuka dan berwawasan.
Meski saya dan suami sudah mengecap pendidikan yang lebih baik, tapi kami...tepatnya saya belum mampu memberi kontribusi lebih bagi perkembangan dan perekonomian warga. Kalau suami saya sudah cukup aktif di kemasyarakatan, cuma istrinya ini masih asik mendekam di rumah🤦♀️
Mudah-mudahan setelah kuliah di iip, bisa membawa manfaat dan berkontribusi dalam kemasyarakatan.. aamiiin